Rusaknya moral umat islam
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillahi rabbil’alamin, wa bihi nasta’iinu’alaa umuuriddun yawaddiin, wash shalatu was salamu’alaa asyrafil anbiyai wal mursalin, wa’ala aalihi wa ash-habihi ajma’in, amma ba’du.
Puji syukur kita limpahkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul bersama di tempat ini. Serta salam dan salawat kita curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan keluarga beserta para pengikutnya.
Dalam kesempatan ini, saya ingin mengajak jamaah sekalian untuk mengetahui lebih jauh akan Rusaknya Moral Umat Islam saat ini.
Generasi muda yang seharusnya menjadi penerus bangsa malah merusak bangsa dan dirinya sendiri. Para remaja saat ini sangatlah perlu akan ilmu pengetahuan Islamiah. Ilmu Islamiah tidak hanya dipelajari. Tetapi juga harus dipahami dan ditanamkan pada diri. Pada saat ini hampir seluruh para remaja yang moralnya sudah tidak ada, karena mereka telah di pengaruhi oleh budaya-budaya asing yang menurut mereka itu adalah Trend/Style yang sedang populer di zaman era globalisasi ini.
Tidak hanya dipengaruhi oleh budaya luar, akan tetapi bisa juga dari faktor lingkungan, keluarga dan bahkan dari teman.
Dari faktor lingkungan bisa dilihat dari orang-orang disekitarnya seperti preman-preman yang suka meresahkan warga yang tinggal disitu, dikarena sering mabuk-mabukan, main judi sampai memakai obat-obatan terlarang.
Sebelum menjadi preman, mereka hanyalah seorang warga sipil yang pastinya tahu akan hukum. Tidak hanya preman, semua orang pasti butuh pekerjaan. Karena susahnya mencari pekerjaan, perekomian sangat lemah, biaya untuk hidup sangatlah mahal dan bosan menganggur maka di ambillah jalan lain supaya bisa bertahan untuk hidup. Seperti mencopet, merampok, maling dll.
Dari perbuatan jahat tersebut mengasilkan dosa besar dan apabila kita sudah tidak disukai oleh Allah SWT kemungkinan besar kita bisa masuk ke dalam neraka jahanam. Naudzubillahi minzalik . . .
Dari faktor keluarga dapat dilihat dari cara mendidik anaknya. Di dalam rumah tangga pasti selalu ada masalah. Tetapi cara menyelesaikan masalah tersebut harus di selesaikan dengan secara dewasa. Jangan seperti anak kecil yang suka berkelahi. Apabila para orang tua yang memiliki anak kecil yang sedang dalam proses pertumbuhan janganlah sekali-kali bertengkar di depan anak-anak kita. Anak kecil yang sedang dalam proses pertumbuhan selalu mengikuti gerak-gerik orang tuanya. Dan apabila mereka melihat orang tuanya bertengkar, maka itu menjadi suatu point bagi anak tersebut.
Semua anak kecil rata-rata memiliki sifat yang baik dan memerlukan benih-benih kasih sayang dari orang tuanya, maupun orang yang terdekat dengan dirinya. Apabila orang tua mereka tidak bisa memberikan kasih sayangnya kepada anak-anaknya dan tidak bisa mendidiknya dengan baik, maka anak tersebut berpotensi besar menjadi seorang anak yang nakal. Tidak lagi menjadi seorang anak yang baik hati seperti dulu kala. Dan sifat nakal itu bisa terbawa sampai dewasa nantinya apabila tidak mau berubah dari kecil.
Yang terakhir dari faktor teman. Bisa dilihat dari dengan siapa dia berteman. Jika dia berteman dengan orang yang suka melakukan kegiatan-kegiatan yang berbau negatif, maka kemungkinan besar dia akan seperti itu juga. Pengaruh dari tersebut bermula dari ajakan-ajakan teman yang bisa menyesatkan diri kita sendiri.
Banyak sekali kita lihat anak muda yang suka berfoya-foya demi kesenangannya mereka dengan cara mereka sendiri seperti dugem, minum-minuman, menggunakan obat-obatan terlarang, ngebut-ngebutan di jalan, berbelanja kebutuhan yang sangat berlebihan, taruhan dan bahkan melakukan pergaulan bebas. Dalam ajaran Agama Islam tidak dibenarkan berbuat seperti itu.
Semua perbuatan itu bisa dihindari dengan cara memperkuat iman kita dan rajin dalam shalat lima waktu. Bagi yang sudah terbiasa dengan gaya seperti itu, diharapkan rubah gaya seperti itu. Kalian senang-senang seperti itu nikmatnya Cuma sesaat. Tetapi dosa yang di tanggungnya bisa sampai ribuan tahun di neraka. Naudzubillahi minzalik . . .
Sekian dari saya, mohon maaf apabila ada kata-kata yang berkurang berkenan dihati anda, semoga ini sangat bermanfaat untuk kita semua.
Wa billahi taufik wa lidayyah
Wassalamualaikum wr.wb
0 komentar:
Posting Komentar