Insya Allah beritanya update

Kalau ada bahan postingan :)

Insya Allah beritanya update

Kalau ada bahan postingan :)

Insya Allah beritanya update

Kalau ada bahan postingan :)

Insya Allah beritanya update

Kalau ada bahan postingan :)

Insya Allah beritanya update

Kalau ada bahan postingan :)

Rabu, 17 Oktober 2012

TUGAS SOFTSKILL SIA MINGGU 4

NAMA  : R. SATRIO YUDHO NUGROHO
NPM     : 31109911
KELAS : 3 DB 23


D.    Pemrosesan Transaksi dan Struktur Pengendalian Intern

4.1   Kebutuhan akan pengendalian
Pengendalian dibutuhkan untuk mengurangi eksposur terhadap resiko. Eksposur tidak semata-mata terjadi akibat kurangnya pengendalian. Pengendalian berguna mengurangi eksposur, tetapi pengendalian tidak dapat memengaruhi penyebab terjadinya eksposur.
·         Beberapa bentuk eksposur umum :
Ø  Biaya yang Terlalu Tinggi
Ø  Pendapatan yang Cacat
Ø  Kerugian Akibat Kehilangan Aktiva
Ø  Akuntansi yang Tidak Akurat
Ø  Interupsi Bisnis
Ø  Sanksi Hukum
Ø  Ketidakmampuan untuk Bersaing
Ø  Kecurangan dan Pencurian

4.2   Elemen – elemen Struktur Pengendalian Intern
·         Lingkungan pengendalian
Menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur.
·         Penaksiran resiko
Identifikasi entitas, dan analisi terhadap resiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola.
·         Aktivitas pengendalian
Kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.
·         Informasi dan komunikasi
Pengidentifikasian, pengungkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.
·         Pemantauan
Proses yang menetukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.

4.3   Alat Pengendalian Pemrosesan Transaksi
·         Praktik manajemen yang sehat, meliputi perencanaan, penganggaran
·         Pemilihan karyawan dan supervisi terhadap karyawan
·         Pengendalian operasional, pengendalian yang menekankan pada aspek teknis,sehingga dilimpahkan kepada manajer operasional.
·         Pengendalian organisasional, dirancang untuk memberikan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk tiap bagian perusahaan.
·         Pengendalian dokumentasi, memastikan bahwa semua komponen sistem informasi didokumentasi dengan jelas. Dokumentasi akan memudahkan karyawan memahami kebijakan yg ditetapkan, memahami hubungan antar bagian,menjamin bahwa semua prosedur
·         Pengendalian otorisasi, memastikan bahwa transaksi dilaksanakan sesuai dengan otorisasi manajemen baik umummaupun khusus.
·         Pengendalian aktiva, memastikan bahwa aktiva dicatat dan dilaporkan dengan benar.
·         Pengamanan aktiva, untuk menjaga keaman aktiva, seperti pengamanan akses dan penggunaan, pengamanan dari kecurian dan kecerobohan

4.4   Etika dan Struktur Pengendalian
·         Banyak pihak berpendapat bahwa setiap perusahaan memiliki budaya sendiri dan budaya inilah yang mendukung ataupun menghalangi perilaku etis di organisasi.
·         Sebaik apa pun kode etik yang dimiliki perusahan, akan menjadi tidak berarti jika ada masalah budaya yang signifikan dalam budaya organisasi.
·         Menciptakan budaya organisasi yang dapat mendukung perilaku yang etis memang sulit dan memang tidak dapat dicapai tanpa pendidikan, pelatihan, dan komitmen. Komitmen dapat dicapai dengan menempatkan etika sebagai satu posisi legal dalam struktur organisasi perusahaan.
·         Untuk memastikan setiap program etika berjalan dengan baik., perusahaan harus memiliki audit budaya untuk memeriksa budaya dan perilaku etis dalam organisasi.



SOAL PILIHAN GANDA
1.       Sebutkan bentuk eksposur umum, Kecuali?
a.       Sanksi hukum
b.      Interupsi bisnis
c.       Kecurangan dan pencurian
d.      Biaya yang sangat rendah
2.       Sebutkan macam – macam elemen – elemen Struktur Pengendalian Intern?
a.       Informasi dan komunikasi
b.      Keluaran
c.       Pencetakan
d.      Pemrosesan
3.       Yang dimaksud dengan pemantauan adalah?
a.       Aktifitas yang sedang menunggu suatu proses
b.      Proses yang menetukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu
c.       Kegiatan yang dilakukan 1 orang atau lebih
d.      Jawaban a, b dan c salah semua
                SOAL ESAY
1.       Apa yang dimaksud dengan aktivitas pengendalian?
2.       Apa yang dimaksud dengan informasi dan komunikasi ?

JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA
1.       D. Biaya yang sangat rendah
2.       A. Informasi dan komunikasi
3.       B. Proses yang menetukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu
JAWABAN SOAL ESAY
1.       Kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.
2.       Pengidentifikasian, pengungkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka



LAMPIRAN ARTIKEL TERKAIT
Pengendalian intern merupakan istilah yang telah umum dan banyak dipergunakan dalam berbagai kepentingan. Fungsi dari pengendalian intern ini semakin penting, karena perusahaan semakin berkembang dengan system akuntansi yang semakin rumit. Semua pimpinan perusahaan harus menyadari dan memahami arti penting pengendalian intern. Struktur pengendalian intern satuan usaha terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk keyakinan (assurance) memadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan dicapai.

Prosedur adalah urut-urutan pekerjaan yang harus diikuti dalam mengimplementasikan kebijakan yang telah ditetapkan, sedangkan tujuan merupakan pernyataan mengenai apa yang diinginkan perusahaan untuk dicapai.
Pengertian tentang pengendalian intern dalam arti luas adalah :Internal control comprises the plan of organization and all of the coordinated methods and measures adopted a business to safeguard its assets, check the accuracy and realibility of its accounting data, promote operational efficiency and encourage adherence to prescribed managerial policies.
Penjelasan definisi di atas meliputi struktur organisasi,metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen untuk menekankan tujuan yang hendak dicapai dan bukan unsure-unsur yang membentuk sistem tersebut.


TUGAS SOFTSKILL SIA MINGGU 3

NAMA  : R. SATRIO YUDHO NUGROHO
NPM     : 31109911
KELAS : 3 DB 23



C.     PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI
Istilah pemrosesan transaksi mewakili berbagai aktivitas yang umumnya dilakukan oleh organisasi untuk mendukung operasional sehari-harinya. Walaupun tidak ada 2 organisasi yang memproses data transaksi secara persis sama, hampir semua organisasi memproses alur transaksi yang sama. Alur transaksi operasional dapat dikelompokkan menurut proses bisnis pada umumnya. Sebagian besar organisasi memiliki proses pesanan penjualan, proses tagihan, proses piutang, dan proses bisnis lainnya.

3.1   Arus Transaksi :
·         Transaksi Penjualan
·         Transaksi Penerimaan Tunai
·         Transaksi Pembelian
·         Transaksi Pengeluaran Tunai (Kas)
·         Transaksi Pembayaran Gaji
·         Transaksi Akunting Lainnya

3.2   Komponen – Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi :
·         Masukan
Ø  Pesanan konsumen, Slip penjualan, Faktur, Kartu absen karyawan
·         Pemrosesan
Ø  melibatkan penggunaan jurnal dan register untuk memberikan catatan masukan yang permanen dan kronologis.
Ø  Jurnal digunakan untuk mencatat transaksi akuntansi keuangan.
Ø  Register digunakan untuk mencatat jenis lain data yang tidak terkait secara langsung dengan akuntansi.
·         Penyimpanan
Ø  Ledger dan berkas menyediakan penyimpanan data baik secara manual maupun terkomputerisasi.
Ø  Berkas adalah kumpulan terorganisir atas data terdiri atas : File transaksi, File Master, dan File referensi atau tabel.
·         Keluaran
Ø  dokumen apapaun yang dihasilkan oleh sistem, contoh : Neraca saldo, Laporan keuangan, Laporan operasional.

3.3   Perancangan Sistem Tata Buku Berpasangan
Suatu sistem akuntansi harus sesuai untuk organisasi tertentu.
·         Hal penting dalam merancang sistem akuntansi :
Ø  Sifat dan tujuan organisasi
Ø  Karakteristik struktural dan fungsional
Ø  Tata letak fisik, produk dan jasa
Ø  Orang yang mengoperasikan sistem
·         Langkah dalam merancang sistem akuntansi :
Ø  Merancang pengelompokan kasar atas rekening, daftar rekening dan laporan keuangan terkait.
Ø  Mereview karyawan operasional dan manajemen.
Ø  Finalisasi laporan, daftar rekening, dan laporan lainnya
Ø  Menyiapkan rancangan penjurnalan dan perancangan kertas kerja yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan dan mengoperasikan sistem.
·         Model dasar akuntansi berpasangan hanya berisi 3 rekening :
Ø  aktiva, utang dan modal.

3.4   Sistem kode akun untuk pemrosesan transaksi
Suatu sistem pengkodean berisi character set, yaitu satu set simbol yang telah ditentukan sebelumnya yang digunakan untuk mengidentifikasi obyek. Pengolahan data akuntansi sangat tergantung pada penggunaan kode untuk mencatat, mengklasifikasikan, menyimpan dan mengambil data keuangan.
·         Tujuan pengkodean :
Ø  Mengidentifikasikan data akuntansi secara unik
Ø  Meringkas data
Ø  Mengklasifikasikan rekening atau transaksi
Ø  Menyampaikan makna tertentu
·         Ada 5 metode pemberian kode rekening, yaitu :
Ø  Kode Angka atau Alphabet Urut (numerical or alphabetical-sequence code)
Ø  Kode Angka Blok (block numerical code)
Ø  Kode Angka Kelompok (group numerical code)
Ø  Kode Angka Desimal (decimal code)
Ø  Kode Angka Urut Didahului dengan Huruf (numerical sequence preceded by an alphabetic reference)
3.5   Perancangan Formulir Dan Pertimbangan Penyimpangan Catatan
Sebelum suatu transaksi diproses terlebih dahulu kita harus melakukan pengumpulan data transaksi. Pengumpulan data-data transaksi ini tidak dapat dipisahkan dari desain suatu formulir, sebab suatu formulir merupakan gambaran atau rekaman dari suatu transaksi.
·         Tujuan dari formulir :
Ø  Formulir dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan.
Ø  Formulir digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.


















SOAL PILIHAN GANDA
1.       Manakah yang merupakan arus transaksi ?
a.       Transaksi pengembalian
b.      Transaksi pembelian
c.       Transaksi auditor
d.      Transaksi pemeriksaan
2.       Komponen – Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi yaitu, Kecuali?
a.       Masukan
b.      Keluaran
c.       Pencetakan
d.      Pemrosesan
3.       Ada berapakah metode pemberian kode rekening?
a.       1
b.      3
c.       5
d.      7
                SOAL ESAY
1.       Jelaskan Tujuan dari formulir?
2.       Sebutkan 3 rekening dari model dasar akuntansi berpasangan?

JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA
1.       B. Transaksi pembelian
2.       C. Pencetakan
3.       C. 5
JAWABAN SOAL ESAY
1.       Formulir dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan dan Formulir digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.
2.       aktiva, utang dan modal




LAMPIRAN ARTIKEL TERKAIT
PEMROSESAN TRANSAKSI
Salah satu tujuan sistem informasi adalah mendukung operasi harian perusahaan.
Tujuan ini dicapai melalui :
1. pemrosesan transaksi-transaksi yang disebabkan baik oleh sumber-sumber ekstern maupun intern.
2. menyiapkan keluaran-keluaran seperti dokumen-dokumen operasional dan laporan-laporan keuangan.

Kerangka Pemrosesan Transaksi
A. Jaringan Kerja Keseluruhan Perusahaan
Pemrosesan transaksi terjadi selaras dengan operasi perusahaan. Perangkat gabungan sistem-sistem pemrosesan transaksi serupa dengan jaringan kerja yang kompleks dari operasi-operasi fisik, proses kertas kerja dan arus data/informasi yang saling bergantung.

B. Sistem Informasi Fungsional
Sistem operasional dan organisasi perusahaan pada umumnya dibagi berdasarkan fungsi. Untuk memungkinkan pengendalian yang efektif dan efisien atas operasi dan koordinasi kegiatan-kegiatan manajerial. Sistem informasinya haruslah dibagi menurut fungsi-fungsi yang sama. Macam-macam subsistem informasi fungsional pada tiap-tiap industri berbeda-beda. Bahkan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam industri yang sama juga berbeda. Setiap subsistem informasi fungsional berkaitan erat dengan penyediaan pengendalian yang ketat terhadap satu atau beberapa sistem pemrosesan transaksi. Hal yang sama pentingnya adalah hubungan yang ada pada setiap subsistem informasi fungsional diantara tingkat operasional dan tingkat manajerial. Subsistem informasi fungsional membantu arus informasi transaksi kepada manajer-manajer fungsional.

Minggu, 07 Oktober 2012

TUGAS SOFTSKILL SIA MINGGU 2

NAMA  : R. SATRIO YUDHO NUGROHO
NPM     : 31109911
KELAS : 3 DB 23

TEKNIK DAN DOKUMENTASI SISTEM

B.    TEKNIK DAN DOKUMENTASI SISTEM
Teknik sistem merupakan alat yang digunakan untuk menganalisa, merancang, dan mendokumentasikan sistem dan hubungan antar subsistem yang berkaitan. Teknik-teknik ini umumnya bersifat grafikal (piktoral). Suatu kegiatan pengujian dilakukan untuk meyakinkan bahwa mekanisme kontrol organisasi berfungsi dengan baik dan memastikan bahwa tidak diperlukan pengawasan (kontrol) tambahan. Kegiatan ini lazim disebut audit.

Pemakaian Teknik – Teknik Sistem :
Alat-alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang & mendokumentasikan sistem dan hubungan antara subsistem yamg berkaitan.
Proyek pengembangan sistem umumnya terdiri dari 3 fase (tahap dalam pengembangan sistem), antara lain :
a.       Analisis sistem
Mencakup pengumpulan & pengorganisasian fakta-fakta.
Teknik-teknik yang dilakukan :
·         Wawancara
·         Kuesioner
·         Penelaahan
·         Dokumen
·         observasi / pengamatan.
b.      Perancangan Sistem
Perancangan berkaitan dengan perancangan sistem informasi seperti perancangan formulir untuk dokumen masukan & perancangan basis data bagan IPO & HIPO, bagan arus program, dll.
c.       Implementasi Sistem
Mencakup pelaksanaan rencana, seperti pemilihan & pelatihan personil, pemasangan peralatan komputer baru, perancangan sistem secara rinci, pengujian program komputer, pengujian sistem, dokumentasi.

                 Teknik – Teknik Sistem
3.1.  Bagan Arus
Barangkali merupakan teknik sistem yang paling umum. Bagan arus adalah diagram simbolik yang menunjukkan aliran data dan urutan operasi dalam suatu sistem.
a.       Simbol-Simbol Bagan Arus
Bagan arus digunakan baik oleh auditor maupun personel-personel sistem. Bagan arus banyak dipakai jika pemrosesan data bisnis dilakukan secara terkomputerisasi. Dengan meningkatnya arti penting bagan arus sebagai alat komunikasi sehubungan dengan makin kompleks dan berkembangnya pemrosesan komputer, maka dibutuhkan symbol-simbol standar dan penggunaan konvensi.
ANSI X 3.5.-1970 mendefinisikan empat kelompok simbol flowchart , antara lain :
Ø  Simbol dasar
Ø  Simbol input/output yang spesifik
Ø  Simbol proses khusus
Ø  Simbol tambahan digunakan untuk memperjelas flowchart atau mempermudah pembuatan flowchart
b.      Penggunaan Simbol Dalam Bagan Arus
Simbol-simbol digunakan dalam bagan arus untuk menggambarkan fungsi-fungsi informasi atau jenis lain dari sistem. Arah aliran direpresentsikan dengan garis yang ditarik di antara symbol-simbol. Simbol dalam flowchart digunakan untuk menggambarkan fungsi suatu informasi atau fungsi sistem yang lain.
c.       Diagram IPO dan HIPO
Diagram IPO dan HIPO digunakan oleh personel pengembangan sistem untuk membedakan level rincian sistem yang digambarkan dalam Flowchart.
Bagan IPO menyajikan sangat sedikit rincian yang berkaitan dengan fungsi pemrosesan, tetapi bagan itu merupakan teknik yang bermanfaat untuk menganalisia keseluruhan kebutuhan informasi. Rincian tambahan atas tambahan proses dituangkan dalam bagan hierarki masukan-proses-keluaran atau bagan HIPO. HIPO terdiri dari sekumpulan bagan yang menggambarkan sistem yang berjenjang tingkat kedetailannya, dimana tingkat kedetailan tersebut tergantumng pada tingkat pemakaian pemakai.
Bagan HIPO (hierarchy plus input-proses-output) memuat dua segmen: bagan herarkis yang membagi tugas-tugas pemrosesan kedalam berbagai modul atau sub-tugas dan pada bagian IPO untuk menguraikan kebutuhan masukan-proses-keluaran dari setiap modul. Bagan herarkis menguraikan keseluruhan sistem dan menyediakan “daftar isi” dari bagian IPO yang rinci, biasanya melalui skema penomoran.
d.      Bagan Arus Sistem Dan Program
Bagan arus sistem digunakan baik oleh auditor maupun ahli sistem. Bagan arus sistem mengidentifikasikan keseluruhan atau garis besar aliran operasi dalam sistem. Dalam bagan arus sistem penekanannya adalah pada media dan fungsi pemrosesan, bukan pada fungsi pemrosesan yang rinci.
Bagan arus program digunakan oleh staf atau ahli pengembangan sistem. Bagan arus program atau bagan arus blok menguraikan fungsi pemrosesan lebih rinci dibandingkan bagan arus sistem.
Bagan arus sistem berhubungan dengan fase analisis dalam proyek sistem, sedangkan bagan arus program berkaitan dengan fase perancangan.
e.      Diagram-Diagram Aliran Data Logis (DFD)
Penggunaan DFD adalah untuk memisahkan secara jelas proses logis dari analisis sistem dari proses fisik perancangan sistem. Analisis sistem menyediakan deskripsi logis kepada perancang sistem/programmer
f.        Diagram-diagram Aliran Data Logis Dan Analisis Terstruktur
Beberapa hal mengenai pembuatan DFD adalah :
Ø  DFD hanya terdiri dari simbol-simbol DFD
Ø  Setiap simbol DFD termasuk setiap garis aliran, akan diberi label
Ø  Aliran logika harus jelas, dengan seluruh sumber dan tujuan data tampak dalam DFD
Jika analis merasa puas bahwa seluruh modul utama telah teridentifikasi, analisis terstruktur dilanjutkan melalui perbaikan lebih jauh atas setiap modul pemrosesan utama. Pemekaran dapat terus dilanjutkan sesuai dengan kebutuhan.
g.       Bagan Arus Analitis, Dokumen, dan Distribusi Formulir
Bagan arus analitik, arus dokumen dan distribusi formulir digunakan untuk menganalisis distribusi dokumen dalam sistem.
Bagan arus analitis serupa dengan bagan arus sistem dalam tingkat rincian dan teknik. Aliran pemrosesan digambarkan dengan simbol-simbol yang dihubungkan dengan garis aliran. Bagan arus analitis mengidentifikasi seluruh proses penting dalam sebuah aplikasi, dan menekankan pada tugas-tugas pemrosesan yang memiliki pengendalian.
Bagan arus dokumen serupa dengan hal format dengan bagan arus analitis tetapi lebih sedikit rincian mengenai fungsi pemrosesan dari setiap entitas yang ada pada gambar. Singkatnya, simbol yang digunakan adalah simbol dokumen, sisanya hanya digunakan untuk menambah kejelasan. Tujuannya adalah melihat setiap dokumen yang digunakan dalam sistem aplikasi dan mengidentifikasikan titik mulai, distribusi dan disposisi.
Bagan distribusi formulir lebih menekankan pada penerima suatu formulir. Formulir ini direpresentasikan dengan simbol, foto yang diperkecil dari formulir itu sendiri, atau sekedar deskripsi.
3.2.  Teknik-Teknik Naratif
Teknik narasi sering bermanfaat, khususnya dalam analisis sistem tahap pencarian fakta di perusahaan. Wawancara merupakan teknik yang berguna bagi analis untuk mengenal pihak-pihak pengambil keputusan di perusahaan dan masalah yang mereka hadapi. Wawancara mendalam memungkinkan analis sistem untuk membangun hubungan personal yang baik dengan manajer. Wawancara terstruktur dapat digunakan untuk menemukan jawaban terkait dengan serangkaian pertanyaan. Kuesioner terbuka merupakan teknik pencarian fakta dengan cara memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab pertanyaan secara bebas.
3.3.  Analisis Pemanfaatan Sumber Daya
Analisis berikutnya yang perlu dilakukan setelah semua tahap dalam pembuatan yang dijelaskan diatas mulai dari pembuatan flowchart, mengidentifikasi perubahan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah hingga menerapkan desain prosedur yang baru adalah mencocokkan sumber daya yang dimiliki dengan tugas yang harus diselesaikan. Analisis ini harus dipertimbangkan oleh personel pengembangan sistem ketika mengimplementasikan sistem. Auditor harus mempertimbangkan penggunaan sumber daya saat melakukan audit. Penugasan kepada staf untuk suatu fungsi audit tertentu dapat diselesaikan dengan teknik sistem. Oleh karena itu, teknik sistem dalam analisis pengalokasian sumber daya dapat digunakan oleh auditor maupun personel sistem.
3.4.  Teknik-Teknik Analisis Keputusan
a.       Tabel Pencabangan Dan Keputusan
Tabel pencabangan dan keputusan digunakan terutama oleh para ahli pengembangan sistem. Seringkali logika keputusan yang disyaratkan dalam progran komputer cukup kompleks untuk digambarkan dengan simbol-simbol standar bagan arus keputusan. Dalam kasus itu dapat digunakan untuk menggambarkan fungsi keputusan. Tabel memuat pernyataan keputusan yang akan dibuat, daftar kondisi yang dapat timbul, dan jalur yang harus diikuti untuk setiap kondisi. Bagian menuju ke (“Go to”) memuat referensi penghubung (simbol penghubung) atau garis aliran tunggal yang keluar ke simbol lain.Tabel keputusan menggambarkan tabulasi dari proses pengambilan keputusan. Ini mirip dengan tabel pencabangan tetapi lebih kompleks karena berhubungan dengan kriteria keputusan yang banyak. Tabel keputusan dibuat dengan premis JIKA-MAKA (if-then) dan tampak sebagai matriks dua dimensi dalam format umum. Tabel dibagi dalam empat area: penghentian kondisi, entri kondisi, penghentian aksi, dan entri kegiatan. Kondisi-kondisi dibuat dalam daftar horizontal dalam baris-baris horizontal dalam area perhentian kondisi dan dibaca sebagai “JIKA kondisi 1 dan kondisi 2… Dan kondisi N, MAKA Kegiatan 1 dan Kegiatan 2, Kegiatan N.” Aturan-aturan dinomori secara horizontal di bagian atas tabel dan menggamarkan kombinasi logis entri kondisi dan entri kegiatan yang mendukung proses keputusan. Terdapat satu baris vertikal untuk setiap kombinasi.
b.      Metode-Metode Matriks
Tabel keputusan pada dasarnya adalah penyajian matriks. Format matriks dan peyajian dalam bentuk “array” memiliki banyak kegunaan dalam pekerjaan sistem karena merupakan metode yang baik untuk menganalisis dan menampilkan volume data yang besar. “Kertas kerja” atau “spreadsheet” yang digunakan sistem akuntansi untuk menghitung dan mendistribusikan saldo perkiraan dalam subklasifikasi atau untuk membantu proses penutupan merupakan contoh-contoh umum dalam teknik-teknik matriks. Ciri-ciri analiti penting dari teknik-teknik matriks adalah menyebar entri-entri baris dalam beragam entri-entri kolom. Ini menjamin bahwa setiap kombinasi baris/kolom telah dianalisis dan didokumentasikan secara jelas.


            SOAL PILIHAN GANDA
1.       Dalam ANSI X 3.5.-1970 terdapat empat kelompok simbol flowchart, yaitu ?
a.       Simbol matriks
b.      Simbol himpunan
c.       Simbol relevan
d.      Simbol dasar
2.       Syarat pembuatan DFD adalah?
a.       Harus menggunakan software khusus
b.      Setiap simbol DFD termasuk setiap garis aliran, akan diberi label
c.       DFD tidak bisa digunakan sebelum membuat flowchartnya terlebih dahulu
d.      Proses pembuatan DFD harus tersambung dengan koneksi internet
3.       Teknik – teknik analisa sistem dilakukan dengan cara, Kecuali ?
a.       Penelaah
b.      Pengamatan
c.       Penawaran teknis
d.      Kuesioner
            SOAL ESAY
1.       Jelaskan fungsi dari bagan arus sistem dalam mengidentifikasi?
2.       Sebutkan 3 fase dalam pengembangan sistem ?

JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA
1.       D. Simbol dasar
2.       B. Setiap simbol DFD termasuk setiap garis aliran, akan diberi label
3.       C. Penawaran teknis
JAWABAN SOAL ESAY
1.       Bagan arus sistem mengidentifikasikan keseluruhan atau garis besar aliran operasi dalam sistem
2.       Analisis sistem, perancangan sistem dan implementasi sistem


LAMPIRAN ARTIKEL TERKAIT
Ada banyak teknik dokumentasi sistem. Yang jelas, teknik dokumentasi sistem dapat dibedakan menjadi teknik untuk mendokumentasikan input Sistem, proses sistem, database sistem dan output sistem.
Input dan output sistem biasanya didokumentasikan dalam bentuk rancangan input (rancangan dokumen) dan rancangan output. Rancangan dokumen tidak hanya berupa gambar dokumen, tetapi juga dilengkapi dengan penjelasan bagaimana mengisikan data ke dalam dokumen tersebut, siapa yang bertanggung jawab untuk mengarsip dokumen serta mengisi dokumen. Sedangkan rancangan output dapat berupa contoh-contoh laporan (output sistem.)
Yang paling banyak ragamnya adalah teknik untuk mendokumentasikan proses. Berikut adalah sebagian dari teknik untuk dokumentasi proses.
a.       Flowchart program biasa dibuat oleh programer untuk menggambarkan alur kode program.
a.       Flowchart sistem biasa dibuat oleh orang akuntansi untuk menggambarkan sistem operasi dan prosedur dalam sebuah perusahaan. Dalam flowchart ssitem akan terlihat pembagian tugas dan wewenang antar departemen dalam perusahaan. Flowchart sistem ini berguna untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian internal dalam sebuah perusahaan.
b.      Data flow diagram dibuat untuk menganalisis proses bisnis sebuah organisasi. Data Flow Diagram berguna untuk menggambarkan proses tidak perduli apakah proses tersebut akan dijalankan secara manual atau dengan bantuan komputer. 
c.       Use Case.