Insya Allah beritanya update

Kalau ada bahan postingan :)

Insya Allah beritanya update

Kalau ada bahan postingan :)

Insya Allah beritanya update

Kalau ada bahan postingan :)

Insya Allah beritanya update

Kalau ada bahan postingan :)

Insya Allah beritanya update

Kalau ada bahan postingan :)

Senin, 11 Januari 2016

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

A. Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan merupakan himpunan informasi yang berupa pengetahuan ilmiah tentang gejala yang dapat dilihat, dirasakan, atau dialami. Gejala tersebut dapat berupa gejala alam (seperti angin, air, gempa bumi, ombak, gerak benda, dsb.) atau gejala sosial (seperti masyarakat bangsa, unjuk rasa, kemiskinan, kemakmuran, keterasingan, dsb.), ataupun gejala piki, yang abstrak wujudnya, seperti konsep-konsep tentang bilangan dan himpunan di dalam matematika.

Masalah yang menjadi perhatian di dalam aktifitas ilmu pengetahuan adalah pencarian kejelasan dan perumusan penjelasan mengenai struktur, fungsi dan pola-laku gejala-gejala baik gejala alam, gejala sosial, maupun gejala pikir. Dengan demikian bentuk-bentuk dari hasil kegiatan ilmu pengetahuan mencakup dua hal yaitu penjelasan terhadap sesuatu gejala, yang dinyatakan sebagai teori: serta kesimpulan dari hasil observasi atau hasil penjelasan sesuatu gejala yang dinyatakan sebagai
  1. Hukum, bila gejalanya merupakan gejala alam.
  2. Dalil, bila gejalanya merupakan gejala pikir atau gejala abstrak.

Tujuan ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan alirannya, yaitu :
  • Pengembangan ilmu pengetahuan untuk keperluan ilmu pengetahuan itu sendiri, yaitu sebatas untuk memenuhi rasa keingintahuan manusia.
  • Ilmu pengetahuan pragmatis. Aliran ini meyakini bahwa pengembangan ilmu pengetahuan haruslah dapat memberikan menfaat bagi manusia dalam pemecahan masalah kehidupan.

4 Hal Sikap Yang Ilmiah

Sikap ilmiah adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam melakukan tugasnya (memelajari, meneruskan, menolak/menerima serta mengubah/menambah suatu ilmu). Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, yang meliputi empat hal yaitu :
  1. Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif.
  2. Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
  3. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
  4. Merasa pasti bahwa setiap pendapat teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
Beberapa sikap ilmiah lainnya dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain :

  • Sikap ingin tahu
    Apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya maka ia berusaha mengetahuinya, senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea, kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah, memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
  • Sikap kritis
    Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan, tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain dan bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
  • Sikap obyektif
    Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu menjauhkan bisa pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
  • Sikap ingin menemukan
    Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru, kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif, selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya, sikap menghargai karya orang lain, tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
  • Sikap tekun
    Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai dan terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
  • Sikap terbuka
    Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya, menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.
Lebih rinci lagi, Diederich mengidentifikasikan beberapa komponen sikap ilmiah yakni sebagai berikut :
  1. Selalu meragukan sesuatu
  2. Percaya akan kemungkinan penyelesaian masalah
  3. Selalu menginginkan adanya verifikasi eksprimental
  4. Tekun
  5. Suka pada sesuatu yang baru
  6. Mudah mengubah pendapat atau opini
  7. Loyal terhadap kebenaran
  8. Objektif
  9. Enggan mempercayai takhyul
  10. Menyukai penjelasan ilmiah
  11. Selalu berusaha melengkapi pengetahuan yang dimilikinya
  12. Tidak tergesa-gesa mengambil keputusan
  13. Dapat membedakan antara hipotesis dan solusi
  14. Menyadari perlunya asumsi
  15. Pendapatnya bersifat fundamental
  16. Menghargai struktur teoritis
  17. Menghargai kuantifikasi
  18. Dapat menerima pengertian kebolehjadian dan,
  19. Dapat menerima pengertian generalisasi

B. Teknologi

Pengertian Teknologi Informasi atau disingkat dengan TI atau dalam bahasa inggrisnya disebut dengan Information Technology yang disingkat dengan IT. Dalam hal ini, pengertian teknologi informasi merupakan istilah yang umum yang memberikan penjelasan tentang segala teknologi yang dapat membantu manusia untuk menyimpan, membuat, mengubah, mengkomunikasikan, dan juga menyebarkan informasi.

Pengertian teknologi informasi juga merupakan seperangkat sarana atau alat yang berguna untuk membantu pekerjaan anda dengan informasi dan melaksanakan tugas yang ada hubungannya dengan pemrosesan dalam informasi. Dijelaskan dalam pengertian TI (Teknologi Informasi) ini bahwa Teknologi Informasi tersebut sebagai sarana atau alat yang dipakai dalam melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan informasi. Di pengertian TI tersebut juga dijelaskan bahwa hasil informasi yang diolah tersebut prosesnya memakai suatu alat. Alat tersebut yaitu berupa komputer dan juga program-progamnya.

Ada juga yang menyatakan bahwa teknologi informasi itu bukan hanya sebatas teknologi komputer saja yaitu dalam hal menyimpan dan memproses suatu informasi tetapi juga termasuk teknologi komunikasi yang berguna sebagai pengirim informasi tersebut.

Selain itu, pengertian TI (Teknologi Informasi) mengacu pada semua bentuk teknologi yang dipakai untuk mengubah, menciptakan, melakukan penyimpanan dan juga memakai informasi itu dalam semua bentuknya. Sangat jelas sekali, dalam pengertian teknologi informasi tersebut menyatakan bahwa TI merupakan semua bentuk dari teknologi yang dipakai dalam pemrosesan informasi.

Pengertian teknologi informasi juga diartikan sebagai suatu teknologi yang menyatukan komputer dengan jalur komunikasi yang memiliki kecepatan tinggi. Yang mana dalam pengertian teknologi informasi ini yang dibawa adalah suara, video, dan juga data.


C. Fenomena Teknik pada Masyarakat

Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
  • Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.
  • Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis.Teknik berkembang pada suatu kebudayaan.
  • Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
  • Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ideologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.
  • Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

Ciri-ciri teknologi barat adalah sebagai berikut :
  • Bersifat Intensif pada semua kegiatan manusia
  • Cenderung bergantung pada sifat ketergantungan
  • Selalu berpikirbahwa barat adalah pusat dari segala teknologi

D. Pengertian Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Nilai

Ilmu Pengetahuan yaitu sesuatu yang secara teratur diperoleh dengan pangkal tumpuan tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif serta memiliki arti atau makna tersendiri bagi penerimanya.

Teknologi yaitu sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi, menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi.

Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.


E. Kemiskinan

Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain.

Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, dapat dipengaruhi oleh tiga hal :
  1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan.
  2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar.
  3. Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.

Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat dan sistem nilai yang dimiliki.

Ciri-Ciri Manusia yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan sebagai berikut :
  • Tidak memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan, dan lain-lain.
  • Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
  • Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat SD.
  • Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
  • Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan.

Fungsi Kemiskinan

  1. Pertama, kemiskinan menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan-pekerjaan kotor, tak terhormat, berat, berbahaya, namun dibayar murah. Orang miskin dibutuhkan untuk membersihkan saluran air, membuang sampah, menaiki gedung tinggi, bekerja di pertambangan yang tanahnya mudah runtuh, jaga malam. Bayangkan apa yang terjadi bila orang miskin tidak ada. Sampah bertumpuk, rumah dan pekarangan kotor, pembangunan terbengkalai, banyak kegiatan ekonomi yang melibatkan pekerjaan kotor dan berbahaya yang memerlukan kehadiran orang miskin.
  2. Kedua, kemiskinan memperpanjang nilai-guna barang atau jasa. Baju bekas yang tak layak pakai dapat dijual (diinfakkan) kepada orang miskin, termasuk buah-buahhan yang hampir busuk, sayuran yang tidak laku, Semuanya menjadi bermanfaat (atau dimanfaatkan) untuk orang-orang miskin.
  3. Ketiga, kemiskinan mensubsidi berbagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya. Pegawai-pegawai kecil, karena dibayar murah, mengurangi biaya produksi dan akibatnya melipatgandakan keuntungan. Petani tidak boleh menaikkan harga beras mereka untuk mensubsidi orang-orang kota.
  4. Keempat, kemiskinan menyediakan lapangan kerja. Karena ada orang miskin, lahirlah pekerjaan tukang kredit, aktivis-aktivis LSM yang menyalurkan dana dari badan-badan internasional dan yang pasti berbagai kegiatan yang dikelola oleh departemen sosial. Tidak ada komoditas yang paling laku dijual oleh Negara Dunia Ketiga di pasar internasional selain kemiskinan.
  5. Kelima, memperteguh status sosial orang kaya. Perhatikan jasa orang miskin pada perilaku orang-orang kaya baru. Sopir yang menemaninya memberikan label bos kepadanya. Nyonya-nyonya dapat menunjukan kekuasaannya dengan memerintah inem-inem mengurus rumah tangganya.
  6. Keenam, bermanfaat untuk jadi tumbal pembangunan. Supaya tidak menganggu ketertiban dan keindahan kota, pedagang kaki lima bila mengganggu lalu lintas ditertibkan (ditangkap, dagangannya diambil, dan kerugiannnya tidak diganti).